Sabtu, 07 Januari 2012

PENGELOLAAN KURIKULUM

KATA PENGANTAR
Penulis Panjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami,
 
sehingga kami dapat  menyelesaikan penulisan tugas makalah  ini. Adapun penulisan makalah dengan judul “Pengelolaan Kurikulum” ini kami selesaikan untuk memenuhi salah satu tugas mata perkuliahan Pengelolaan Pendidikan.
            Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak Agus Prayitno, Drs., M.Pd, Selaku Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan, selaku pembimbing dalam pembuatan makalah ini.
2.      Kepada kedua Orang Tua kami, sebagai penyandang dana, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa ada hambatan.
3.      Kepada semua pihak yang tidak bisa kami kami sebutkan satu persatu, yang mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Cirebon, November  2011

Penulis



Daftar Isi
Kata pengantar ........................................................................................................  i
Daftar isi ................................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................  2
C.     Tujuan Penulisan ........................................................................................  2
D.    Manfaat Penulisan .....................................................................................  2
E.     Metode Pengumpulan Data .......................................................................  3
BAB II PEMBAHASAN
Pengelolaan Kurikulum ..........................................................................................  4
A.    Pengertian Kurikulum ................................................................................  4
B.     Kegiatan-kegiatan pengelolaan kurikulum .................................................  5
1.      Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru ........................................  5
2.      Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran ....  5
C.     Bentuk pengorganisasian kurikulum ..........................................................  5
1.      Separated subject curriculum ...............................................................  5
2.      Correlated curriculum ..........................................................................  5
3.      Integrated curriculum ..........................................................................  6
4.      Core curriculum ...................................................................................  6
D.    Peran dan fungsi kurikulum .......................................................................  6
1.      Peran Konsevatif .................................................................................  6
2.      Peran Kreatif ........................................................................................  7
3.      Peran Kritis dan Evaluatif ...................................................................  7
1)      Fungsi Pendidikan Umum .............................................................  7
2)      Suplementasi ..................................................................................  7
3)      Eksplorasi .......................................................................................  7
4)      Keahlian .........................................................................................  8
E.     Landasan pengembangan kurikulum .........................................................  9
1.      Landasan Filosofis ...............................................................................  9
2.      Landasan Psikologis ..........................................................................  11
3.      Landasan Sosiologis-Teknologis ........................................................  12
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ..............................................................................................  13
B.     Penutup ....................................................................................................  13
Daftar Pustaka .....................................................................................................  15
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikian itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan kehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.












B.     Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Pengelolaan Kurikulum”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
A.    Apa pengertian kurikulum
B.     Bagaimana kegiatan-kegiatan pengelolaan kurikulum
C.     Bagaimana bentuk pengorganisasian kurikulum
D.    Bagaimana peran dan fungsi kurikulum
E.     Apa landasan pengembangan kurikulum

C.    Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
A.    Untuk mengetahui pengertian kurikulum
B.     Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pengelolaan kurikulum
C.     Untuk mengetahui bentuk pengorganisasian kurikulum
D.    Untuk mengetahui peran dan fungsi kurikulum
E.     Untuk mengetahui landasan pengembangan kurikulum

D.    Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pengelolaan pendidikan.

E.     Sestimatika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :
Bagaian kesatu adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun memeparkan beberapa Pokok permasalahan awal yang berhubungan erat dengan permasalah utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan tentang latar belakang masalah batasan, dan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode penulisan dan sistematika penulisan makalah.
Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan bagaian utama yang hendak dikaji dalam proses penyusunan makalah. Penyususn berusaha untuk mendeskripsikan berbagai temuan yang berhasil ditemukan dari hasil pencarian sumber/bahan.
Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada bagian Kesimpulan ini di paparkan tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup. Pada Kesempatan ini penyusun berusaha untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-permasalahan yang dikemukakan oleh penyusun dalam perumusan masalah.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada selanjutnya istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan.
Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori – teori dan praktik pendidikan ( Saylor Alexander & Lewis, 1981).
Pengertian kurikulum menurut Taylor dalam Nanang Fatah dan Aceng Muhtaram (1991) yaitu :
1.      Perangkat bahan ajar 
2.      Rumusan hasil belajar yang dikehendaki 
3.      Penyediaan kesempatan belajar
4.      Kewajiban peserta didik
Berdasarkan pengertian diatas maka ada 2 aspek penting yang harus dipahami :
1.      Isi kurikulum
2.      Proses kurikulum
Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam kurikulum meliputi tujuan, materi, strategi kegiatan pembelajaran, dan sistem evaluasi.
Kurikulum dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

B.     Kegiatan-kegiatan pengelolaan kurikulum
1.      Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru  
1)      Pembagian tugas membelajarkan 
2)      Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler
2.      Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran
1)      Penyusunan jadwal pelajaran 
2)      Penysunan program pelajaran 
3)      Pengisian daftar kemajuan kelas 
4)      Kegiatan mengelola kelas
5)      Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar 
6)      Laporan hasil belajar Kegiatan bimbingan dan penyuluhan
C.    Bentuk pengorganisasian kurikulum
Ada empat bentuk pengorganiasasian kurikulum yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan yaitu :
1.      Separated subject curriculum
Kurikulum ini menyjikan segala bahan pelajaran dalam bernagai macam mata pelajaran yang tepisah-pisah satu sama lain dan juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.
2.      Correlated curriculum
Bentuk ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan walaupun mungkin batas-batas yang satu ddengan yang lain masih dipertahankan. Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :  
1)      Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental.
2)      Terdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu dibahas dalam berbagai mata pelajaran.
3)      Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing
3.      Integrated curriculum
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat dibentuk menjadi pribadu yang integrated yakni manusia yang selaras dengan lingjungan hidupnya.
4.      Core curriculum
Pada prinsipnya core curriculum memberikan pelajaran yang umum.

D.    Peran dan Fungsi Kurikulum
Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, kurikulum memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif.
1.      Peran Konsevatif
Peran Konservatif Kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. Dokaotkan dengan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggerogoti budaya local, maka peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti ynag sangat penting. Melalui peran konservatif, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai – nilai luhur masyarakat, sehingga identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.


2.      Peran Kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal – hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
3.      Peran Kritis dan Evaluatif
Kurikum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik. Daam rangka ini peran peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.
Sesuai dengan peran yang harus dimainkan kurikulum sebagai alat dan pedoman pendidikan, maka isi krikulum harus berjalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu :
1)      Fungsi Pendidikan Umum
Fungsi Pendidikan Umum yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab sebagai warga negara yang baik.
2)      Suplementasi
Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik perbedaan minat, perbedaan kemampuan, maupun perbedaan bakat. Dengan demikian setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai dangan minat dan bakatnya.
3)      Eksplorasi
Fungsi Eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan bakat minat masing – masing siswa. Namun proses eksplorasi minat dan bakat siswa harus ada pemaksaan dari pihak luar, misalnya para orangtua yang sebenarnya anak tidak memiliki bakat dan minat terhadap bidang tertentu mereka dipaksa untuk memilihnya hanya karena alasan – alasan tertentu yang sebenarnya tidak rasional.
4)      Keahlian
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai ddengan keahlian yang didasrkan atas minat dan bakat siswa. Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian misalnya perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik.
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah kurikulum berfungsi untuk menyusun perencanaan dan program sekolah.Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi segai panduan dan melaksanakan supervisi. Sedangkan bagi siswa itu sendiri kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.
Alexander Inglis (dalam Hamalik, 1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum untuk siswa:
1.      Fungsi integrasi, yaitu kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh. 
2.      Fungsi diferensiasi, yaitu kurikulum harus dapat melayani siswa dengan segala keunikannya. 
3.      Fungsi persiapan, yaitu kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan di masyarakat.
4.      Fungsi pemilihan, yaitu kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai bakat dan minatnya. 
5.      Fungsi Diagnostik, yaitu fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan dan kekuatan siswa
6.      Fungsi penyesuaian, yaitu kurikulum harus dapat mengantarkan siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
E.     Landasan Pengembangan Kurikulum
1.      Landasan Filosofis
Filsafat berasal dari Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “sophia”. Philos artinya cinta yang mendalam dan sophia artinya kearifan atau kebijaksanaan. Filsafat secara harfiyah diartikan sebagai cinta yang mendalam akan kearifan. Secara popular Filsafat sering diartikan sebagai pandangan hidup suatu masyarakat atau pendirian hidup bagi individu.
Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum. Pertama, filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Kedua, filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai debgan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, filsafat dapat menentukan srategi atau cara penyampaian tujuan. Keempat, melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolok ukur keberhasilan proses pendidikan.
a.       Filsafat dan Tujuan Pendidikan
Hummel (1977) mengemukakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan tujuan pendidikan :
1.      Autonomy, artinya memberi kesadaran, pengetahuan dan kemampuan yang primakepada setiap individu dan kelompok untuk dapat mandiri dan hidup bersama dalam kehidupan yang lebih baik. 
2.      Equity, artinya pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kebudayaan dan ekonomi. 
3.      Survival, artinya pendidikan bukan saja harus menjamin terjadinya pewarisan dan memperkaya kebudayaan dari generasi ke generasi akan tetapi harus memberikan pemahaman akan saling ketergantungan antar manusia.
Menurut Bloom (1965), tujuan pendidikan dapat digolongkan kedalam tiga klasifikasi atau tiga domain (bidang), yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif berhubungan dengan pengembangan intelektual atau kecerdasan. Bidang afektif berhubungan dengan pengembangan sikap dan bidang psikomotor berhubungan dengan keterampilan.
b.      Filsafat sebagai Proses Berfikir
Filsafat sering diartikan sebagai cara berfikir. Sidi Gazalba, mengemukakan ciri-ciri berfikir filosofis sebagai berfikir yang radikal, sistematis dan universal. Befikir radikal (radikal thinking), yaitu berfikir sampai ke akar-akarnya sampai pada konsekuensi yang terakhir. Berfikir sistematis adalah berfikir logis yang bergerak selangkah dengan penuh kesadarandenagn urutan yang bertanggungjawab dan saling berhubungan yang teratur. Berfikir universal, artinya tidak berfikir secara khusus melainkan mencakup keseluruhan secara sistematis dan logis sampai ke akar-akarnya. Orang yang berfilsafat yaitu orang yang berfikir secara mendalam tentang masalah secara menyeluruh sebagai upaya mencari dan menemukan kebenaran.
Menurut Nasution (1989), ada empat aliran utama dalam filsafat, yaitu idealisme, relisme, pragmatisme, dan eksistensialisme. Idealisme, memandang bahwa kebenaran itu datang dari Yang Maha Kuasa.Manusia tidak perlu meragukan kebenarannya selain harus mematuhinya. Aliran Realisme memandang bahwa manusia pada dasarnya dapat menemukan dan mengenal realitas sebagai hukum-hukum universal, hanya saja dalam menemukannya itu dibatasi oleh kelambanan sesuai dengan kemampuannya. Aliran progmatisme berpendapat bahwa kenyatan itu pada hakikatnya berada pada hubungan sosial antara manusia dengan manusia lainnya. Aliran Eksistensialis mengakui bahwa sebagai individu setiap manusia memiliki kelemahan -kelemahan.
2.      Landasan Psikologis
a.       Psikologi Perkembangan Anak
Untuk memahami perkembangan siswa, Piaget mengemukakan teori perkembangan kognitif (intelektual). Kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental yang mengarahkaan dan membimbing perilaku anak. Tahapan perkembangannya yaitu:
1.      Tahap sensorik motorik : 0 – 2 tahun
Mulai meniru, berbicara, meniru suara binatang.
2.      Tahap pra operasi : 2 – 7 tahun
Berupa tindakan-tindakan kognitif : mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda-banda menurut urutan tertentu dan membilang.
3.      Tahap operasi konkrit : 7 – 11 tahun
Konsep kekekalan yang berkembang yaitu:
·         Kekekalan banyak (6 - 7 tahun)
·         Kekekalan materi (7 - 8 tahun)
·         Kekekalan panjang (7 - 8 tahun)
·         Kekekalan luas (8 - 9 tahun)
·         Kekekalan berat (9 - 10 tahun)
·         Kekekalan volum (11 - 12 tahun)
4.      Tahap operasi formal : 11 tahun dst
Kemampuan penalaran hipotek-deduktif, yaitu kemampuan untuk menyusun serangkaian hipotesa dan mengujinya.
Kemampuan berfikir kombinatorial, yaitu kemampuan menyusun kombinasi-kombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam suatu system.
b.      Psikologi Belajar
Menurut aliran Behavioristik, Belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon. Karena itu teori ini dinamakan teori Stimulus – Respons.
3.      Landasan Sosiologis-Teknologis
a.       Kekuatan Sosial yang Dapat Mempengaruhi Kurikulum.
b.      Kemajuam IPTEK sebagai Bahan Pertimbangan Penyusunan Kurikulum.
1)      Perubahan Pola Hidup 
2)      Perubahan Kehidupan Sosial Politik















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan kehidupan dalam masyarakat, kurikulum senantias berkembang dan menyelaras diri dengan kemajuan zaman. Begitu besar pentingnya pendidikan, untuk itu agar agar pendidikan itu terarah dan lebih memikirkan pada arah kemajuan maka diperlukannya suatu kurikulum. Kuriulum merupakan program yang terencan dan menyeluruh yang menggambarkan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga kurikulum memegang peran strategis dalam kemajuan bangsa tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengolaan kurikulum yang berupa dinamis dan intergratif, dengan melaui langkah-langkah yang sistematis profesional, dan melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Kurikulumpun bisa berjalan dengan baik perlu adanya pengelolaan agar pendidikan berjalan sesuai dengan tugas dan bidangnya masing-masing. Dalam pengelolaan kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan atau implementasi dan penilaian atau evaluasi.

B.     Penutup
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makala ini, sebagai syarat dari mahasiswa untuk mendapat nilai tugas.
Melalui penutup ini saya mohon sudilah baik pembimbing maupun mahasiswa lainya dan para pembaca memberikan maaf yang setulus - tulusnya atas segala kesalahan dan kekurangan dari saya. Mudah - mudahan dengan disusunnya makala risum ini dapat menjadi pedoman bagi yang membacanya untuk dimasa yang akan datang.
Atas kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makal ini saya mengharapkan adanya beberapa kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makala ini. Terima kasih.



























Daftar Pustaka

Affifudin, Sobry Sutikno. 2008. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect .
Sanjaya Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sukmadinata,nana syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
http://aridlowi.blogspot.com/2011/10/pengelolaan-kurikulum.html

0 komentar:

Posting Komentar