1. Definisi
Variabel didefinisikan sebagai “something that may
vary or differ” (Brown, 1998:7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan
bahwa variable “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set
of values” (Davis, 1998:23).
Definisi
pertama menyatakan bahwa varibel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi,
penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaiu symbol atau konsep
yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi abstrak tersebut
akan lebih jelas bila diberi contoh sebagai berikut:
a. Hubungan
antara intelejen dengan prestasi belajar
b. Pengaruh
warna terhadap minat beli sepeda motor
c. Hubungan
antara promosi dengan volume penjualan
Contoh-contoh variable ialah: inteljen, prestasi
belajar, warna, minat beli, promosi dan volume penjualan
2. Tipe-Tipe Variabel
2.1. Variabel Bebas
(Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau
variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable
yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Pada contoh di atas, “warna” adalah variable bebas
yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya
apakah warna merah sepeda motor dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap
sepeda motor tersebut.
2.2. Variabel Tergantung
(dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan
reaksi / respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung
adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan
pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas. Pada contoh pengaruh warna
terhadap minat beli sepeda motor, maka variable tergantungnya ialah “minat
beli”. Seberapa besar pengaruh warna merah terhadap minat beli konsumen
terhadap sepeda motor tersebut. Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas warna
merah terhadap minat beli maka warna merah dapat diganti dengan warna biru.
Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap varibel bebas
membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas warna dan minat beli
konsumen.
2.3. Hubungan Antara
Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan
menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable bebas dan variable
tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya.
Contoh 1
·
Hipotesa penelitian: Ada hubungan antara “gaya
kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai
·
Variabel bebas: gaya kepemimpinan
·
Variabel tergantung: minat beli
Gaya kepemimpinan mempunyai hubungan dengan kinerja
pegawai, misalnya gaya kepemimpinan yang sentralistis akan berdampak terhadap
kinerja pegawai secara berbeda dengan
gaya kepemimipinan yang bersifat delegatif.
Contoh 2
·
Hipotesa penelitian: Ada hubungan antara promosi dengan
volume penjualan
·
Variabel bebas: promosi
·
Variabel tergantung: volume penjualan
Promosi mempunyai hubungan dengan ada dan tidaknya
peningkatan volume penjualan di perusahaan tertentu.
2.4. Variabel Moderat
(Moderate variable)
Variabel
moderat adalah variable bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk
menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variable
bebas pertama dan variable tergantung. Variabel moderat merupakan variable yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel
tergantung.
Pada kasus
adanya hubungan antara warna sepeda motor dengan minat beli, peneliti memilih
variable moderatnya ialah “harga”.
Dengan dimasukannya variabel moderat harga, peneliti ingin mengetahui
apakah besaran hubungan kedua varibel tersebut berubah. Jika berubah maka
keberadaan variable moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variable
moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
Contoh lain:
·
Hipotesa: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung di kalangan konsumen
·
Variabel bebas: promosi
·
Variabel tergantung: kesadaran merek
·
Variable moderat: media promosi
2.5. Variabel Kontrol (Control
variable)
Dalam penelitian peneliti selalu berusaha
menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara
variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu varaibel yang pengaruhnya akan
dihilangkan disebut variabel kontrol. Variable kontrol didefinisikan sebagai
variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya. Jika tidak dikontrol varaibel tersebut akan mempengaruhi gejala
yang sedang dikaji.
Contoh:
·
Hipotesa: ada pengaruh kontras warna baju terhadap
keputusan membeli di kalangan wanita
·
Variabel bebas: kontras warna
·
Variabel tergantung: keputusan membeli
·
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Pada kasus penelitian di atas variable kontrolnya
jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti hanya wanita saja yang terpengaruh
kontras warna baju jika mereka ingin membelinya.
7.2.6. Variable pengganggu
(intervening variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat
merupakan variable-variabel kongkrit. Ketiga variable, yaitu variable bebas,
kontrol dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh
ketiga varaibel tersebut dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya dengan
variable pengganggu, variable tersebut bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variable pengganggu
didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
varaibel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan
dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel
bebas dan variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Contoh:
·
Hipotesa: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka
kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
·
Variabel bebas: minat terhadap tugas
·
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
·
Variabel penganggu: proses belajar
Keterangan kasus di atas adalah sebagai berikut jika
mahasiswa tertarik terhadap tugas yang diberikan oleh dosen, maka hasilnya akan
baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh minat; sekalipun demikian
hasil akhir pengerjaan tugas tersebut dipengaruhi oleh factor mahasiswa belajar
atau tidak terlebih dahulu dalam mengerjakan tugas tersebut. Dengan minat yang
tinggi dan persiapan belajar yang baik, maka kinerjanya akan semakin besar.
Contoh 2:
·
Hipotesa: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan
pelanggan
·
Variabel bebas: layanan yang baik
·
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
·
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Pada umumnya layanan yang baik akan memberikan
kepuasan yang tinggi terhadap pelanggan; sekalipun demikian kualitas jasa akan
mempengaruhi hubungan variabel layanan dengan variabel kepuasan. Layanan baik
belum tentu memberikan kepuasan kepada pelanggan jika kualitas jasanya atau
produknya rendah. Misalnya sebuah toko sepatu memberikan layanan yang baik
kepada pelanggannnya. Ketika seorang pembeli mengetahui bahwa sepatunya sobek
pada bagian tertentu maka tingkat kepuasannya akan turun.
7.2.7. Skema Hubungan
Variabel
Skema hubungan antar
variable menunjukkan adanya pengaruh variable bebas, moderat, kontrol dan
pengganggu terhadap variabel tergantung. Skema di bawah ini merupakan model
pertama oleh Tuckman (Tuckman 1978:70)
0 komentar:
Posting Komentar