Kamis, 29 Maret 2012

TAK HARUS MEMILIKINYA

Cerpen Endah Nurjanah

Awal aku jumpa dengannya di kelas ini, hari demi hari ada yang beda di hati ini. Ntah apa yang sedang aku rasakan,akupun mulai bingung tantang hatiku yang selalu bergetar melihatnya.dengan tingkah laku dan sifatnya yang cuek padaku mengapa aku bisa jatuh cinta padanya.

Detik berganti menjadi menit , menit berganti menjadi jam, dan berganti menjadi hari, begitupun hari berganti menjadi bulan rasa ini semakin kuat ingin memilikinya. Aku sadar aku bukanlah cewek yang cantik, preminim, sopan, dan berpenampilan anggun. Tapi, apa mungkin aku bisa mendapatkn cinta nya dan menjadi miliknya. Hampir setiap malam aku memimpikan dirinya aku susah tidur  aku risau gundah dan galau. Dia tidaklah tampan maupun pintar, tapi ntah kenapa aku bisa  jatuh cinta padanya.

Disuatu malam aku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. “ apabila dia jodohku persatukanlah kami Tuhan dan apabila dia bukan jodohku janganlah kau biarkan rasa ini lebih dalam bersemi dihatiku.” Tutur doaku. Haripun bergulir dengan cepat aku coba menarik perhatian nya, tapi usahaku sia-sia. Pada suatu hari kelas kami di beri tugas menjadi petugas upacara dan kami pun melakukannya dengan baik,,, kemudian kami sepakat merayakan nya di salah satu rumah teman ku yaitu bernama Trigus. “Aku ingin sekali ikut di acara itu tapi bagaimana ,aku di larang keluar malam-malam oleh nenek ku.” Tutur  dalam hatiku.

Pada malam itu, sangat kebetulan sekali nenekku menginap di rumah tante ku. Akupun mencoba bicara dan meminta ijin kepada kakekku agar diijinkan untuk menghadiri acara itu.
“Ndah : Kek..Ndah minta ijin  ya,malam ini untuk keluar rumah.”
“Kakek : Emangnya mau kemana?”
“Ndah : mau kerumah teman,ada acaara dikelas. Boleh yaa kek ?”
“Kakek : Yaaa sudah,tapi jangan terlalu malam pulangnya.”

Akhirnya aku diijinkan keluar rumah untuk menghadiri acara itu. Hatiku sangat lah senang tapi masih ada permasalahan lagi yang membuatku sulit untuk menghadirinya, yaitu dengan siapa dan memakai apa aku pergi kesana ...?

Aku mecoba SMS orang yang aku cintai itu dan dia bilang,dia pergi keacara itu dengan teman perempuannya. Dengarnya jawabannya hati ini sakit dan putus harapan. Tetapi tidak kusangka 3 temanku menjemputku malam-malam untuk menghadiri acara itu, yaitu Pitri,Yudis dan Rina. Aku coba bertanya kepada temanku Fitri tentang kedatangan dia diacara itu bersama siapa ?
‘’Ndah: pit gimana si S ..? dia datang gak...? dan dia datang sama siapa ?’’ tanyaku
‘’fitri: ah.. dia datang sendiri ko dah..’’ saut nya.

Cerpen Cinta - Tak Harus Memilikinya
 Rina dan Yudis pun menyelang pembicaraan kami ‘’ iya ndah dia datang sendiri ko..’’
‘’ Ndah: tadi ndah SMS sma dia katanya mau datang bareng cewe’nya...?’’
‘’fitri: bohong itu mah ndah dia jangan di percaya, udah cepet ganti baju kita pergi ke rumah nya Trigus...!’’ ajak nya
‘’ Ndah: ya udah tunggu sebentar ..’’

Aku bersiap dan berpamitan kepada kakekku
‘’Ndah:  ke ndah pergi dulu ya.. temen ndah udah menjemput,,,?’’
‘’ Kakek: iyya udah hati-hati..’’

Di perjalanan aku terus bertanya soal dia ke fitri, tidak terasa kami pun tiba di rumah Trigus dan apa yangg di bicarakan oleh Fitri benar bahwa dia datang sendiri. Kemudian aku menghampirinya dan mencubitnya lalu menanyakan padanya kenapa dia berrbohong!
‘’Ndah: ikh bilangnya datang ma cewe’ ko sendiri..?’’ sambil  aku mencubitnya
‘’S: hehehe.. iya maaf, udah dong jangan nyubit lagi sakit da..’’
‘’ Ndah: ikh nyebelin..’’

Suasana malam itu kami riang dengan canda, tawa. Ada yang menyanyi , mainkan gitar,dan seebagainya. Tidak terasa malampun mulai gelap dan acara kami selesai . Saat-saat yangg  aku tunggu, ketika aku di antar pulang oleh nya di sepanjang perjalanan tidak ada hal istimewa yang kami bicarakan. Hatiku  bergetar dag-dig-dug tak menentu.

Setibanya di rumah dia pulang . Aku sangat senang karena dia orang pertama yang mengantarkan aku pulang nyampai rumah. Malam itu mungkin  malam yang terindah bagiku. Lalu aku tertidur dengan pulas .

Hari itupun berlalu, aku tidak bisa terus menerus seperti ini, rasa ini memojokan ku untuk segera membicarakan apa yang ada, dan apa yang aku rasakan saat ini. Karna rasa penasaran oitu mulai memuncak, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan persaan melalui pesan HP atau SMS
‘’ Ndah: maaf ini sama S bukan ? kalo iya plis balas SMS ndah..!
‘’ S menjawab: iya,, ada apa ndah ..?’’ ujurnya

Dikesempatan itu au mengungkapkan apa yang ada di otak, dan perasaanku padanya.
‘’Ndah: sebenarnya ada yang mau ndah bicarakan, tapi menurutmu mungkin ini gak penting, tapi menurutku ini sangatlah penting , plis, Aku ganggu kamu gak..?’’ tanyaku
‘’ S: silahkan kalo mau ngomong mah, emang apa sih yang mau di omongin? Gak ganggu ko..!’’
‘’ Ndah:  S taukan perasaan ndah bagaimana sma kamu..? beneran ndah cinta banget sma kamu, ndah sadar ndah jelek, tapi plis jawab , ndah penasaran. Semua ini membuat ndah susah tidur..’’
“ S: iya udah tau ko,, tapi ndah jangan merendahkan diri ah tidak baik. S gak mandang jelek atau cantik nya ko, kalo cz perasaan ndah, tapi maaaf bukan nya S gak mau nerima cinta ndah, tapi S lagi males buat pacaran. Mending temenan aja atuh , sekali lagi S minta maaf’’ jawaban dia menolak
‘’ndah: bilang aja kalo emang S udah ada yang punya , bahkanmungkin lebih dari 1, ndah Cuma bingung  sama perasaan  ndah ini, sumpah bener-bener bingung . Kasih ndah kesempatan buat biarpun itu Cuma sebentar..?’’ ajakanku
“ S:bukan nya gitu ndah, tapi S gak mau buwat ndah sakit gara-gara S , walaupun Cuma sebentar ..! jawabnya
‘’Ndah: eiia ndah tau , trus bagaimana dengan perasaan ndah ? ndah gak bisa terus-terusan seperti ini S, hampir setiap malam ndah ggak bisa tidur mikirin kamu, kalo gak ada niat nyakitin mah inzza allah ndah gak bakalan tersakiti..”
“ S: Maaf Ndah bukannya S niat mau nyakitin tapi perasaan itu tidak bisa dipaksakan, apabila tidak mencintai percuma menjalin hubungan juga.”
“Ndah : iya ndah tau , S plis ndah mohon 1x aja kasih ndah kesempatan  ndah jadi cewe S, ya walaupun cuman sebentar ,gak perlu ada orang yang tau kita pacaran, seperti biasa , ya terserah gak pake perasaan geh, yang penting ndah bisa tenang..’’ jawabku memaksa

Dia mulai merasa risih dengan ucapan ku
‘’ S: ndah,, cukup maaf ndah S gak bisa walaupun Cuma sebentar ..’’

Hatiku berkeping-keping mendengar ucapannya yang seperti itu.
‘’ Ndah: y.. y.. y.. menurut ndah sakitan di tolak dari pada di putusin mah. Makaceh atuh ndah gak bakalan maksa lagi , tapi tetep temenan kan..?’’
‘’ S: maaf ya ndah. Ok tak bisa terpisahkan temenan mah tetap bersama-sama..’’
‘’ Ndah: ya tapi ndah mau lebih dari teman,  contoh kalo ada acara, sempetin ikut atuh gimaanaa..?’’
‘’ S: iya gimana aja, besok di jelasin ya, ndah S ngantuk..’’
‘’ Ndah: ya udaah met bobo, n’ good night..’’

Berakhirlah percakapan kami, akupun mulai merasa tenang dengan jawaban dia, yang seperti itu lalu aku tertidur.

Di keesokan harinya saat aku sekolah , aku menunggu ucapan nya yang semalam kami bicarakan, tapi dia tidak berani buat ngomong itu, aku yakin ternyata dugaanku benar sampai pulang dia gak bicara apapun padaku..

Begitulah kiranya percintaan aku yang mungkin di tolak mentah-mentah oleh nya, entah sampai kapan cinta ini bersemi dan bersemayam di hatiku. Mungkin aku menunggu. . . .

0 komentar:

Posting Komentar